Job Safety Analysis (JSA)
Yaaaaa….
Ini tulisan pertamaku setelah my blablablah berbulan-bulan yang
lalu soal niat buat nulis di blog ini. Ternyataaaaaaa, menunjang passion itu susah sekali loh. Dan ternyata,
ngebuat otak beku soo easy peasy, daripada harus manasin seonggok
lemak di kepala ini. Ngenaikin nafsu buat ngeriset even itu dalam bentuk kecil-kecilan tidak senikmat mengunyah jajanan
kecil-kecilan.
Tapi, Puji Tuhan… kayak orang yang baru melek dari tidur panjang,
masih ngawang, masih susah/nggan/malas mikir. Jadi sekarang, kita ngambil baby step dulu aja deh ya. (Tanpa niat
nge underestimate in topik ini) Kita
bakalan ngebahas yang namanya Job Safety
Analysis/Job Hazard Analysis/Analisis
Keselamatan Kerja atau istilah magernya JSA/JHA.
Jadi gini..
Job
Safety Analysis (menurutku pribadi) adalah salah satu main job nya anak HSE atau (secara umum) anak HRD yang tujuannya untuk
compiling the detail of work process dari
suatu proses kerja. Dengan konsep literally
yaaa. Kita bakalan ngupas lapisan-lapisan bawang merah (proses kerja
maksudnya) sampai se detail mungkin.
Sembari juga kita list peralatan yang
digunakan dan kemungkinan apapun yang bakalan muncul saat kita lagi kerja. Dari sana kita bakalan tahu hazard’s
source nya itu apa. Mungkin dari peralatan atau system kerjanya atau
lingkungan kerjanya atau (bahkan mood) personilnya. Sooo, feedback
akhirnya adalah rekan-rekan pekerja sadar dan punya skill work safely dan lahirlah anak kita si zero accident di tempat kerja.
Atau bahasa bakunya seperti ini..
Analisis Keselamatan Kerja (JSA) adalah prosedur sistematis yang
memecah setiap pekerjaan / tugas ke dalam urutan pelatihan utama,
mengidentifikasi elemen-elemen keselamatan dari setiap langkah pekerjaan /
tugas dan melatih karyawan tentang cara menghindari potensi bahaya
keselamatan.
|
Job
Safety Analysis (JSA) is a systematic procedure that breaks each job/task
into key training sequences, identifies safety elements of each job/task
step, and coaches the employee on how to avoid potential safety hazards.
(University of Lowa, tanpa tahun, Job Safety Analysis, https://ehs.research.uiowa.edu/job-safety-analysis-jsa,
diakses pada tanggal 27 Desember 2018)
|
Alur simple nya seperti ini…..
1. Menentukan kegiatan yang akan dianalisa, ini mencakup jenis
kegiatan kerja, lokasi pengerjaan, dan personilyang terlibat (tenaga kerja dan pengawas)
2.
Menguraikan setiap proses dalam kegiatan, yang maksudnya adalah
perincian/tahapan/proses dalam kegiatan kerja
3.
Mengidentifikasi potensi bahaya, seperti yang kita ketahui yaitu
mulai dari bahaya fisik, kimia, dan biologi
4.
Mengidentifikasi konsekuensi/akibat terhadap personil itu sendiri,
perusahaan, lingkungan, dan masyarakat sekitar
5.
Menentukan pengendalian yang akan dilakukan, yang kalau kita
sebagai anak public health pasti
milih preventif (mulai dari edukasi/training,
safety sign, penggunaan PPE, etc). Naahh, buat yang anak medical pengendalian kuratif adalah ahli
mereka.
Tujuan dari rangkaian acara JSA ini sendiri adalah:
Satu,
Mengidentifikasi bahaya aktual dan potensial (yang ada sekarang
atau yang akan muncul di kemudian hari) yang terkait dengan suatu pekerjaan, sekaligus
membantu menentukan bagaimana bahaya dan potensial tadi harus dikelola, ntah
itu harus dieliminasi/disubstitusi/dilakukan rekayasa/pengaturan
regulasi/penggunaan APD (pengelolaannya ini bisa aja tumpang tindih ya atau
dikelola dengan berbagai opsi); Dua, Memberikan
edukasi/pelatihan individu dalam perlindungan kerja yang aman dan efisien; Tiga, Mempersiapkan pengamatan/observasi
keselamatan yang terencana;
Empat,
Memasuki pekerja baru dengan potensi bahaya yang baru di tempat
kerja dan memberikan instruksi pra-pekerjaan (istilah safety nya “induction”)
untuk pekerjaan tidak teratur; Lima, Meninjau
prosedur kerja setelah kecelakaan terjadi (yang ini biasanya disebut investigasi);
Enam, Mempelajari pekerjaan untuk
kemungkinan perbaikan dalam metode kerja; Tujuh,
Mengidentifikasi perlindungan apa yang harus ada; Delapan, Pengawas belajar tentang pekerjaan yang mereka awasi (long life education dong hehe); Sembilan, Meningkatkan keterlibatan/partisipasi
pesonil dalam proses keselamatan; Sepuluh,
Sikap positif tentang keselamatan, kita sebut saja peka terhadap
keselamatan semua orang.
Source: Rausand,
Marvin, 2005, Job Safety Analysis
ANALISIS KESELAMATAN KERJA
|
||||||
JOB SAFETY ANALYSIS
|
||||||
Jenis Pekerjaan
|
:
Pengoperasian Oven Gas
|
Pelaksana
: Kitchen Crew
|
Dibuat
oleh: HSE, Camp Boss, Crew Kitchen
|
|||
Lokasi Kerja
|
:
Dapur
|
Supervisor
: Camp Boss
|
||||
Alat Pelindung Diri yang digunakan:
|
1.
Sarung Tangan
|
2.
Masker
|
3.
Safety Shoes
|
4.
Hairnet
|
5.
Lainnya………..
|
|
No.
|
Urutan
Pekerjaan
|
Lokasi
Pekerjaan
|
Alat
yang digunakan
|
Potensi
Bahaya
|
Konsekuensi
|
Pengendalian
|
1
|
Melakukan pengecekan gas
|
Dapur
|
Oven
gas
|
Gas Elpiji
|
Keracunan gas elpiji
|
1. Mengatur ruangan dengan
sistem sirkulasi udara yang baik dan benar
|
2. Pengaturan jam kerja
|
||||||
3. Penggunaaan masker
|
||||||
Petugas tidak mahir dalam proses
pengecekan gas
|
Kegagalan pada proses
selanjutnya
|
1. Memberikan pelatihan mengenai
proses pengoperasian oven gas pada petugas
|
||||
2. Memberikan/menempelkan instruksi
pengoperasian oven gas yang dapat dijangkau oleh petugas
|
||||||
2.
|
Buka alat pengontrol gas
|
Dapur
|
Oven
gas
|
Petugas tidak mahir dalam proses
pengecekan gas
|
Kegagalan pada proses
selanjutnya
|
1. Memberikan pelatihan mengenai
proses pengoperasian oven gas pada petugas
|
2. Memberikan/menempelkan
instruksi pengoperasian oven gas yang dapat dijangkau oleh petugas
|
||||||
3.
|
Tekan tombol pemantik api,
kemudian memutar ke arah titik api lalu tekan tombol titik api untuk menghasilkan
api
|
Dapur
|
Oven
gas
|
Api
|
Kebakaran
|
1. Memberikan pelatihan mengenai
proses pengoperasian oven gas pada petugas
|
2. Menyediakan APAR yang mudah
dijangkau apabila terjadi kebakaran
|
||||||
3. Memberikan pelatihan mengenai
tanggap darurat kebakaran
|
||||||
Luka bakar pada kulit
|
1. Melakukan pertolongan pertama
pada luka bakar
|
|||||
2. Menggunakan pakaian khusus
|
||||||
4
|
Atur besar kecilnya api sesuai
kebutuhan
|
Dapur
|
Oven
gas
|
Petugas tidak mahir dalam proses
pengecekan gas
|
Kegagalan pada proses
selanjutnya
|
1. Memberikan pelatihan mengenai
proses pengoperasian oven gas pada petugas
|
2. Memberikan/menempelkan
instruksi pengoperasian oven gas yang dapat dijangkau oleh petugas
|
||||||
Kerusakan pada makanan
|
1. Memberikan pelatihan mengenai
proses pengoperasian oven gas pada petugas
|
|||||
2. Menempelkan informasi suhu
yang sesuai dengan jenis makanan yang akan dipanggang
|
||||||
5
|
Tutup kembali alat pengontrol
gas
|
Dapur
|
Oven
gas
|
Petugas tidak bisa mengoperasikan
oven gas
|
Kebakaran
|
1. Memberikan pelatihan mengenai
proses pengoperasian oven gas pada petugas
|
2. Menyediakan APAR yang mudah
dijangkau apabila terjadi kebakaran
|
||||||
3. Memberikan pelatihan mengenai
tanggap darurat kebakaran
|
Setelah penyusunan JSA ini rampung, nantinya akan dilakukan
penghitungan tingkat risiko/bahaya dari tiap-tiap bahaya dalam proses kerja
tadi dan produk akhirnya itu prioritas penanggulangan dari kitanya. Ada banyak
(beberapa sih) hitungan untuk penentuan tingkat risiko ini. Tapi jangan dibahas
sekarang dong yak. Dinda butuh belajar lagi.
Tapi yang jelas, JSA itu aksi cemennya anak HSE, karna ga mau
anak-anak perusahaan pergi ke dokter karna sakit, trus liat dokter-dokter yang
tampan dan mapan serta menggairahkan, trus mereka jadi nagih sakit biar ketemu
dokternya selalu. Alhasil, si anak HSE tak terlirik sama sekali dan jadila
selalu pergi kondangan sendirian. Heheheh
Canda deng, yang benar-benar jelas itu adalah penyusunan JSA ini harus benar-benar dilakukan secara teliti. Jangan sampai ada yang terlewat. Mulai dari proses kerja, personilnya, pengawas, waktu kerjanya, iklim di lokasi kerja, peralatan. Selalu diusahakan untuk mencari kemungkinan terburuknya dari setiap risiko yang ada. Supaya waktu penilaiannya nanti, perumusan priority prevention tidak salah.
Canda deng, yang benar-benar jelas itu adalah penyusunan JSA ini harus benar-benar dilakukan secara teliti. Jangan sampai ada yang terlewat. Mulai dari proses kerja, personilnya, pengawas, waktu kerjanya, iklim di lokasi kerja, peralatan. Selalu diusahakan untuk mencari kemungkinan terburuknya dari setiap risiko yang ada. Supaya waktu penilaiannya nanti, perumusan priority prevention tidak salah.
Sekian dulu yaa. Salam dari anak HSE yang sedang belajar untuk
yang mau belajar di luar sana.
Babaaayy, kecup manjah dari sinii…
Stay safe 💚
Comments
Post a Comment